Makalah sederhanana TEKNIK RADIOGRAFI ORAL COLECYSTOGRAPHY

Posted by erlhank On Senin, 11 Februari 2013 0 komentar

TEKNIK RADIOGRAFI ORAL COLECYSTOGRAPHY

A. Anatomi



Biliary tract terdiri dari :
1. Duktus biliaris
 Duktus hepatikus kanan & kiri --> duktus hepatikus komunis, dengan duktus cysticus --> duktus biliaris komunis
 Duktus bialiaris komunis & duktus pankreatikus, masuk ampula of Vater yg bermuara pada doudenum.
 Bagian akhir duktus biliaris komunis dikontrol oleh sphinter choledochus, sedangkan ampula of vater dikontrol oleh sphinter of Oddi
2. Gall bladder (kandung empedu)
 Gall blader atau kandung empedu terdiri dari collum corpus, dan fundus panjangnya sekitar 7-10 cm tebalnya sekitar cm dengan kapasitas cairan empedu sekitar 30-50 ml.
 Fungsinya sebagai penampung cairan empedu
 Kandung empedu = Vesica Fellea = Bile
B. Pengertian
Oral cholecystografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada sistem biliari dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa.

C. Indikasi
1. Cholelithiasis
2. Cholecystisis
3. Biliary Neoplasia
4. Opacities
5. Biliary Stenosis

D. Kontra Indikasi
1. Vomiting or diarrhea
2. Pyloric obstruction
3. Malabsorption syndrome
4. Severe jaundice
5. Liver dysfunction
6. Hepatocellular disease
7. Hipersensitive terhadap kontras media

E. Persiapan Pemeriksaan
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pesawat sinar-x
b. Kaset dan film 24 x 30
c. Grid/lysolum
d. Gonad shield
e. Marker
f. Time marker
g. Tempat mengaduk kontras
h. Sendok
i. Gelas
j. Media kontras dapat berupa :
• Biloptin(kapsul/granula/liquid)
• Solubiloptin (podwer sachet)
• Telepaque (tablet/podwer/liquid)
• Biliodyl (tablet)
• Orabilix
2. Persiapan Pasien
a. Penandatangan Informed Consent.
b. Siang sehari sebelum pemeriksaan, pasien diberikan makanan yang kaya simple fat.
c. Malam hari sehari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan rendah lemak.
d. Media kontras diberikan 3-4 jam setelah makan malam terakhir, dengan single dose 3 gram (tablet/kapsul/liquid).
e. Kontras media yang bisa diberikan dapat berupa telepaque (tablet/podwer/liquid), biliodyl (tablet) dan orabilix. Konsetrasi kontras maximal 10-12 jam setelah administrasi dan pemeriksaan dimulai.
f. Selain itu media kontras yang dapat dipakai yaitu biloptin(kapssul/granula/liquid), solubiloptin (podwer sachet) dan media kontras diberikan pada pagi hari saat pemeriksaan, pemeriksaan diambil 3-4 jam setelahnya.

F. Teknik Pemeriksaan
1. Scout Radiograf
Scout foto dapat diambil dalam posisi supine atau prone
Fungsi scout foto:
o Melihat ada/tidaknya gall bladder?
o Bila nampak, bagaimana konsentrasi Media Kontras?
o Apakah lokasinya telah tepat
o Bagaimana faktor eksposi?
Sebaiknya scout diambil dengan plain abdomen, untuk mengetahui posisi yang tepat.
Bila gall bladder tertutup material feses perlu dilakukan enema
Dan bila gall bladder blum juga nampak, maka persiapan diulang 1 hari, kemudian pemeriksaan dilakukan keesokan harinya.

2. Positioning
Posisi pemeriksaan yang dapat dilakukan : supine, prone, prone oblique, upright/erect, & atau lateral decubitus
Posisi erect atau lateral decubitus, baik untuk menampakkan small stone pada lapisan fundus gall bladder.
Bila fundus superposisi dengan organ intestinal atau spine,--> recumbent PA oblique
Untuk mencegah superposisi dengan costae, ekposure dilakukan pada akhir full inspiration
Bila gall bladder berada pada iliac fossa, posisi supine akan menampakkan organ Gall Bladder lebih superior, atau Central Ray --> chepalic angulation
3. Fatty Meal
Untuk mengetahui fungsi gall bladder & mempelajari extrahepatic biliary ducts pasien diberikan makanan berlemak.
Posisi pemotretan yang digunakan : RPO, radiograt diambil setiap 15 menit karena dianggap cukup memvisualisasikan.

G. Proyeksi Pemeriksaan
1. PA Projection (Scout)
Posisi Pasien : Prone
Posisi Obyek :
• Kepala diberi bantal.
• Kedua tangan di samping kepala.
• Tungkai bawah lurus dengan suport pada ankle.
• Setengah bagian kanan tubuh berada pada pertengahan kaset (sthenik) dan gall blader lebih horizontal, 5 cm lebih tinggi dan lateral untuk hypersthenik, untuk asthenic gallblader vertikal dan 5 cm lebih rendah dan dekat midline.
• Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis.
CR : Vertikal tegak lurus
CP : Setinggi Lumbal ke-2 (sekitar 1,25-2,5 cm dari margin terendah costae) dan 5 cm ke kanan dari MSP
FFD : 100cm
Ekspose: pasien tahan nafas saat ekspirasi.

2. Teknik Radiografi Left Anterior Oblique ( LAO ) Oblique (LAO)
Posisi Pasien : Prone
Posisi Obyek
• Seperempat tubuh bagian kanan dipertengahan meja.
• Tangan kiri di samping tubuh dan tangan kanan ditekuk di kepala.
• Untuk sthenic/hypostenic penyudutan badan 20- 250dengan meja pemeriksaan.
• Untuk hyperstenic penyudutan badan 15-200 dengan meja pemeriksaan.
• Untuk asthenic penyudutan badan 35-400 dengan meja pemeriksaan.
• Batas bawah kaset pada SIAS dan batas atas kaset pada diafragma.Batas
CR : Vertikal tegak lurus
CP : Kurang lebih 7,5 cm kearah kanan dari Lumbal ke-3
FFD : 100 cm
Ekspose: pasien tahan nafas saat ekspirasi.


Posisi pasien LAO



Gambar Radiograf LAO

3. Right Lateral Decubitus Position (PA Projection)
Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke arah kanan
Posisi Objek
• Kepala pada bantal.
• Kedua lengan difleksikan di atas kepala.
• Kedua knee ditekuk semaksimal mungkin.
• Gallblader pada pertengahan kaset.
• Tidak ada rotasi pada pelvis.
• Pastikan shoulder dan hip true lateral.
CR : Horizontal/tegak lurus
CP : Setengah bagian kanan abdomen
FFD :100 cm
Ekspose : pasien tahan nafas saat ekspirasi.

4. PA Projection (Erect)
Posisi Pasien :Erect menghadap kaset
Posisi Objek
• Atur 5 cm ke kanan dari MSP pada pertengahan kaset.
• Untuk tipe asthenic rotasikan tubuh 10-150.
• Kedua lengan di samping tubuh.
CR :Horizontal/tegak lurus
CP : Pada gallblader sekitar 2,5 - 5 cm lebih inferior dari scout radiograf.
FFD : 100 cm
Ekspose : pasien tahan nafas saat ekspirasi.


Gambar Radiograf PA erect


5. AP Oblique (RPO)
Ini merupakan proyeksi alternatif :
Posisi Pasien : Supine
Posisi Obyek
• Oblique dengan bagian kanan belakang tubuh menempel di meja pemeriksaan dan bagian kiri tubuh menyudut 10-200 dengan meja pemeriksaan.
• Kedua lengan difleksikan di atas kepala.
CR : Vertikal/tegak lurus
CP : Sekitar 2 inchi superior dari prone oblique (sekitar 7,5 cm kearah kanan dari lumbal ke-3 dan 2 inchi superior).
FFD : 100 cm
Ekspose: pasien tahan nafas saat ekspirasi.


Posisi Pasien RPO

n
Gambar Radiograf RPO

6. Proyeksi Right Lateral
Posisi Pasien : Tidur miring dan sisi kanan menempel meja pemeriksaan
Posisi Obyek :
• Kedua lengan difleksikan di atas kepala.
• Kedua knee juga difleksikan semaksimal mungkin.
• Tidak ada rotasi pada pelvis.
• Pastikan shoulder dan hip true lateral.
CR : Vertikal/tegak lurus
CP : Antara lumbal ke-1–5 (sekitar lumbal ke-3)
FFD : 100 cm
Ekspose : pasien tahan nafas saat ekspirasi


Semoga artikel Makalah sederhanana TEKNIK RADIOGRAFI ORAL COLECYSTOGRAPHY bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Posting Komentar